TERKONTAMINASI
BUDAYA BARAT
Budaya barat
menyerbu,budaya timur meredup di Indonesia saat ini,mungin seperti akhiran lagu
“Indonesia Raya” itulah indonesia. . .
.akan kah budaya Indonesia yang kaya
akan pesona ini akan punah????? Budaya yang menjunjung nilai-nilai sosial
masyarakat,ramah tamah,sopan santun kini semakin menipis tergempur budaya barat
yang semakin menggila,Semangat menjaga identitas bangsapun tak menggebu-gebu
seperti lagu “Maju tak gentar” gencarnya serbuan budaya barat melemahkan identitas
bangsa ini.
Dari gaya
bahasa atau kode etik berbicara yang serba ceplas-ceplos bak ngomong seenak
wudelnya sendiri dan hilangnya unggah-ungguh dalam tata krama dikehidupan
masyarakat adalah salah satu cerminan bahwa generasi muda sudah mulai tertular
arus budaya barat, realita generasi muda yang gemar mengadopsi budaya luar
dengan alasan lebih trendi,gahool, fungky dan lebih PEDE, membawa akibat pada
hilangnya jati diri masyarakat ketimuran yang memegang adat sopan dalam artian
disegala bidang, sudah kutukan kali yaaaa. . .
Heemmm lihat
saja remaja sekarang,mulai dari model pakaian yang serba minim,macam pakaian urung
rampung dijahit atau pakaian setengah jadi yang membuka aurat bagi wanita dan
mempertontonkan alur bentuk tubuhnya( pakei pakaian tapi kliatan fulgar). Dan model
pierching(tindik),tatto,celana jeans model ketat kaya pencil atau celana adknya
di pakai yahh. .itu semua lagi ngetrend semuanya sangat mudah dijumpaidi
Masyarakat.Kondisi itu adalah salah satu ciri pemuda dan mayoritas masyarakat
hingga ke pelosok pedesaan yang secara tidak langsung menggunakan atribut barat
dalam kesehariannya. (*plagiat ko bangga. . . .) belum lagi ditambah lifestyle
muda-mudi yang gemar ng’club, dugem,mabuk-mabukan memadati tempat-tempat
hiburan malam,yang jelas-jelas bertentangan dengan norma-norma agama, Remaja
kini ingin menonjolkan sesuatu yang tidak semestinya, hanya demi kata “waahh”,
soal musik saja masyarakat sampe gila-gilaan meniru atau plagiat dari
penampilan atau gaya busananya. wAAH. . padahal dari segi iklim dan kultur saja
sudah berbeda. Membanggakan musik ala kebarat-baratan, sampai sampai melupakan
kekayaan budaya asli Indonesia seperti musik keroncong,campursari,nyinden dll. Tidak
apa-apa si ng’fans atau terobsesi itukan selera masing-masing, tapi alangkah
baiknya dalamhal musik hanya sekedar menikmati lagu dan memaknai isi pesan lagu
tsb, ambil segi positifnya lalu buang jauh-jauh pesan moral yang negatif pada isi lagu, ga perlu ikut-ikitan meniru
gaya/penampilanaya, (ini menurutku lhoo).
Sebenarnaya
indonesia lebih kaya dari segi budaya misalnya saja model tindik (pierching)
ini sudah tradisi asli suku asmat di merauke dan suku dani di Kabupaten
Jayawijaya. Kalau emang niat ingin memakai tindik kenapa ga meniru Budaya asli
Indonesia tersebut,selain memperkenalkan Budaya asli Indonesia,kalau memakai
tindiknya semakin banyak maka akan lebih dihormati. Nahloo itu baru tindiknya,
masih banyak jg budaya asli indonesia yang lain, dengan segudang itu, kenapa
masih ikutan, dandan atau style gaya kebarat-baratan padahal kalau diterapkan
di indonesia sini jelas2 tidak menjunjung norma ketimuran.
Tetapi semua
gejala itu sekarang ini hampir kesemua pelosok desa.Hal itu mengacu pada gaya
hidup masyarakat Indonesia yang sudah terkontaminasi budaya barat, akibat
secara tak langsung menerapkan pada kehidupan sehari-hari,Padahal peradaban
timur sangat bertentangan dengan budaya barat. Tetapi akibat arus informasi
yang sedemikain cepatnya digembar-gemborkan membombardir diiklankan melalui
media massa membuat mau tak mau masyarakat Indonesia turut terpengaruh untuk
mengikuti trend gaya hidup orang barat
Akhirnya,
warga Indonesia banyak yang mengikuti arus menerapkan keseharian yg konsumtif
dengan berbelaja produck impor bermerk yang serba mahal,meskipun sebenarnya
tidak terlalu memerlukan pakaian atau aksesoris lainnya itu, Asalkan bisa
senang, terpandang,gaya-gayaan dan tidak dikatakan ketinggalan zaman maka
membeli barang-barang mahal pun tidak jadi persoalan. Kalau masyarakat tidak
menggunakan dan memperkenalkan product indonesia kekancah dunia, siapa lagi
coba yang mau memakai product asli bangsa ini. Iklan: “ pakailah
product-product Indonesia” nantinya akan menjadi isapan jempol belaka.
Kaum berDUIT
pergi ke mall belanja dan makan direstoran mewah, sedangkan warga desa bergaya
seperti orang kota dalam hal berpakaian meskipun kadang jika dilihat terkesan
wagu,ga cocok,tidak pantas terlalu memaksakan diri, Semua itu jelas menjadi
pegangan bagi diri saya untuk menilai bahwa Bangsa Indonesia sedang sakit atau sedikit
ada gangguan, sebab masyarakat meninggalkan budaya timur dengan gencarnya
beralih gaya kebarat-baratan yang tidak
sesuai dalam berbagai bidang kehidupan dan sudut pandang.
by. djogie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar